see our palm -palm of your hand-,
there are some main lines determine our destiny, there's a life line, a fortune line, and also there's a mate line.
now, hold your hand where the lines place on, and see.. all of the lines in your hold now.
what's the meaning?
whatever your destiny in the future, it depends by yourself. by your hold.
it's successful secret, fight and try to decide your destiny.
But, see again your hold,
oh.. do you see? there's line that you can't reach it, you can't hold it,
it's the line that out of your control.
there, the power of GOD that will not be done by ourself.
Selasa, Juni 07, 2011
Minggu, Mei 29, 2011
insya Allah
*lgi hujan*
Allahumma soyyiban naafian..
..................................................................... *berdoa dalam hati*
hari ini hari minggu.
2 hari lagi penentuannya.
Selasa dan Rabu, bisa, insya Allah.
mudahkan ya Allah... amiin
Allahumma soyyiban naafian..
..................................................................... *berdoa dalam hati*
hari ini hari minggu.
2 hari lagi penentuannya.
Selasa dan Rabu, bisa, insya Allah.
mudahkan ya Allah... amiin
Kamis, Februari 10, 2011
Kasih seorang Ibu
Maaf kalau repost...
Konon pada jaman dahulu, di Jepang ada semacam kebiasaan untuk membuang orang lanjut usia ke hutan.
Mereka yang sudah lemah tak berdaya dibawa ke tengah hutan yang lebat, dan selanjutnya tidak diketahui lagi nasibnya.
Alkisah ada seorang anak yang membawa orang tuanya (seorang wanita tua) ke hutan untuk dibuang.
Ibu ini sudah sangat tua, dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi.
Si anak laki-laki ini menggendong ibu ini sampai ke tengah hutan.
Selama dalam perjalanan, si ibu mematahkan ranting-ranting kecil.
Setelah sampai di tengah hutan, si anak menurunkan ibu ini.
"Bu, kita sudah sampai", kata si anak.
Ada perasaan sedih di hati si anak. Entah kenapa dia tega melakukannya.
Si ibu, dengan tatapan penuh kasih berkata:
"Nak, Ibu sangat mengasihi dan mencintaimu. Sejak kamu kecil, Ibu memberikan semua kasih sayang dan cinta yang ibu miliki dengan tulus. Dan sampai detik ini pun kasih sayang dan cinta itu tidak berkurang.
Nak, Ibu tidak ingin kamu nanti pulang tersesat dan mendapat celaka di jalan. Makanya ibu tadi mematahkan ranting-ranting pohon, agar bisa kamu jadikan petunjuk jalan".
Setelah mendengar kata-kata ibunya tadi, hancurlah hati si anak.
Dia peluk ibunya erat-erat sambil menangis.
Dia membawa kembali ibunya pulang, dan, merawatnya dengan baik sampai ibunya meninggal dunia.
Mungkin cerita di atas hanya dongeng............
Tapi di jaman sekarang, tak sedikit kita jumpai kejadian yang mirip cerita di atas.
Banyak manula yang terabaikan, entah karena anak-anaknya sibuk bisnis dll.
Orang tua terpinggirkan, dan hidup kesepian hingga ajal tiba. kadang hanya dimasukkan panti jompo, dan ditengok jikalau ada waktu saja.
Kiranya cerita diatas bisa membuka mata hati kita, untuk bisa mencintai orang tua dan manula.
Mereka justru butuh perhatian lebih dari kita, di saat mereka menunggu waktu dipanggil Tuhan yang maha kuasa.
Ingatlah perjuangan mereka pada waktu mereka muda, membesarkan kita dengan penuh kasih sayang, membekali kita hingga menjadi seperti sekarang ini.
Konon pada jaman dahulu, di Jepang ada semacam kebiasaan untuk membuang orang lanjut usia ke hutan.
Mereka yang sudah lemah tak berdaya dibawa ke tengah hutan yang lebat, dan selanjutnya tidak diketahui lagi nasibnya.
Alkisah ada seorang anak yang membawa orang tuanya (seorang wanita tua) ke hutan untuk dibuang.
Ibu ini sudah sangat tua, dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi.
Si anak laki-laki ini menggendong ibu ini sampai ke tengah hutan.
Selama dalam perjalanan, si ibu mematahkan ranting-ranting kecil.
Setelah sampai di tengah hutan, si anak menurunkan ibu ini.
"Bu, kita sudah sampai", kata si anak.
Ada perasaan sedih di hati si anak. Entah kenapa dia tega melakukannya.
Si ibu, dengan tatapan penuh kasih berkata:
"Nak, Ibu sangat mengasihi dan mencintaimu. Sejak kamu kecil, Ibu memberikan semua kasih sayang dan cinta yang ibu miliki dengan tulus. Dan sampai detik ini pun kasih sayang dan cinta itu tidak berkurang.
Nak, Ibu tidak ingin kamu nanti pulang tersesat dan mendapat celaka di jalan. Makanya ibu tadi mematahkan ranting-ranting pohon, agar bisa kamu jadikan petunjuk jalan".
Setelah mendengar kata-kata ibunya tadi, hancurlah hati si anak.
Dia peluk ibunya erat-erat sambil menangis.
Dia membawa kembali ibunya pulang, dan, merawatnya dengan baik sampai ibunya meninggal dunia.
Mungkin cerita di atas hanya dongeng............
Tapi di jaman sekarang, tak sedikit kita jumpai kejadian yang mirip cerita di atas.
Banyak manula yang terabaikan, entah karena anak-anaknya sibuk bisnis dll.
Orang tua terpinggirkan, dan hidup kesepian hingga ajal tiba. kadang hanya dimasukkan panti jompo, dan ditengok jikalau ada waktu saja.
Kiranya cerita diatas bisa membuka mata hati kita, untuk bisa mencintai orang tua dan manula.
Mereka justru butuh perhatian lebih dari kita, di saat mereka menunggu waktu dipanggil Tuhan yang maha kuasa.
Ingatlah perjuangan mereka pada waktu mereka muda, membesarkan kita dengan penuh kasih sayang, membekali kita hingga menjadi seperti sekarang ini.
Selasa, Februari 01, 2011
Studi Pengenalan Lapangan
hohoho hi blog... long time no see
sibuk ini itu sih.. tepatnya SPL 2010 (pengkaderan tingkat jurusan)
it's started at December.. penyerahan ke panitia 7 Desember..
pengumpulan dari tanggal 7 Desember 2010 sampai tanggal 20 Januari 2011..
waooo lama juga ya.. lewat setahun. hahahaha
huhuhu tpi gak nyangka akhirnya aku ikut jg SPL
betul2 penuh perjuangan
tiap hari macem2 alasan buat pergi ke kampus (pengumpulan .red)
sampai2 rasanya mau mengundurka diri saja
tapi tapi tapi
Alhamdulillah.. sangat2 bersyukur bisa ikut hari H nya
Hari H tanggal 21-23 Januari 2011
betul-betul 3 hari yang akan sangat sulit terlupakan..
mulai dari perjalanan menuju lokasi (Kabupaten Barru) naik mobil tentara..
semi flycamp nya (diturunin di jalan, trus disuruh berkemah),
hiking-nya (yep hiking ke basecamp sebenarnya)
sampai acaranya (opening ceremony, kabaret, closing ceremony, ramah tamah, dll)
tapi diantara semua itu yang paling seru jelass hiking-nya
bagaimana tidak
mendaki banyak bukit, turunan juga sangat terjal curam dan bikin kepeleset, nyebrang sungai 12 kali, manjat pagar 9 kali, lewati berpetak-petak sawah..
huaa pokoknya melelahkan, tapi juga sangat menyenangkan.
apalagi ya?
oh ya.. minumnya juga langsung dari mata air: air sungai. huahaha untung gk sakit perut...
yah pokoknya SPL 2010 mantap!! hohoho
sibuk ini itu sih.. tepatnya SPL 2010 (pengkaderan tingkat jurusan)
it's started at December.. penyerahan ke panitia 7 Desember..
pengumpulan dari tanggal 7 Desember 2010 sampai tanggal 20 Januari 2011..
waooo lama juga ya.. lewat setahun. hahahaha
sehari sebelum hari H
huhuhu tpi gak nyangka akhirnya aku ikut jg SPL
betul2 penuh perjuangan
tiap hari macem2 alasan buat pergi ke kampus (pengumpulan .red)
sampai2 rasanya mau mengundurka diri saja
tapi tapi tapi
Alhamdulillah.. sangat2 bersyukur bisa ikut hari H nya
Hari H tanggal 21-23 Januari 2011
betul-betul 3 hari yang akan sangat sulit terlupakan..
mulai dari perjalanan menuju lokasi (Kabupaten Barru) naik mobil tentara..
semi flycamp nya (diturunin di jalan, trus disuruh berkemah),
hiking-nya (yep hiking ke basecamp sebenarnya)
sampai acaranya (opening ceremony, kabaret, closing ceremony, ramah tamah, dll)
tapi diantara semua itu yang paling seru jelass hiking-nya
bagaimana tidak
mendaki banyak bukit, turunan juga sangat terjal curam dan bikin kepeleset, nyebrang sungai 12 kali, manjat pagar 9 kali, lewati berpetak-petak sawah..
huaa pokoknya melelahkan, tapi juga sangat menyenangkan.
apalagi ya?
oh ya.. minumnya juga langsung dari mata air: air sungai. huahaha untung gk sakit perut...
yah pokoknya SPL 2010 mantap!! hohoho
GB Mikrobiologi :)
Nyebrang sungai yang ke... 10 kalo gk salah..
sawah..sawah..
